Rabu, 10 Juli 2013

Easy Egg Sandwich

Ini adalah sandwich fav-ku, isiannya nya aduhai membelai lidah -halahh. One of my guilty pleasure karena konten kuning telur yang cukup generous -bagiku- sebagai member IMIC (Ibu Muda Imut Combating Cholesterol) - maksa...


Bahan
8 Roti Tawar Gandum (whole wheat bread- aku beli di Food Hall)
Lettuce secukupnya, iris-iris atau sobek2
Tomat, iris melintang tipis

Bahan isian:
3 te1ur rebus, kupas
4 sdm mayonaise
2 sdm saus tomat/sambal
1 sdt gula pasir atau SKM
Garam lada secukupnya


Cara:

  1. Masukkan telur kupas ke mangkok, tekan-tekan dengan garpu
  2. Masukkan bahan lain, aduk rata. Adjust to taste jika perlu
  3. Ambil roti tawar, hangatkan sebentar di teflon (aku pakai HappyCall)
  4. Tata lettuce di atas roti, beri isian, tomat dan tutup dengan roti, sajikan
  5. Beri tusuk gigi agar tidak bergeser jika akan dimasukkan kotak bekal

Minggu, 16 Juni 2013

Tuna Sandwich

Our fav breakfast dan Alel suka dibekalin ini. Bahkan temennya pernah request agar Alel sering bawa... Rotinya pakai Roti Gandum Sari Roti. Kami lebih suka Roti Gandum Food Hall (merk nya lupa), karena lebih mengenyangkan dan tidak terlalu lembut.

Bahan:
4 Roti Tawar Gandum
1 kaleng kecil Tuna in oil (buang oil)
3 sdm mayonaise
1 sdm saus tomat/sambal
1 sdt gula pasir
Garam lada secukupnya
Tomat, iris melintang tipis
Timun, iris tipis
1/4 Bawang bombay, cincang halus
1 sdm margarin

Cara:
  1. Tumis bawang bombay, masukkan tuna sebentar saja, angkat, dinginkan (sebenarnya tanpa ditumis pun tidak masalah)
  2. Dalam mangkok, campur mayonaise, saus, gula garam lada dan tuna hingga rata
  3. Iris Roti Tawar jadi 4 (melintang bentuk segitiga)
  4. Beri 1 sdm isi, tomat dan timun
  5. Tutup dengan roti, bisa diulangi lagi jika ingin tumpukan lebih tinggi
  6. Sajikan. Beri tusuk gigi agar tidak bergeser jika akan dimasukkan kotak bekal.

Senin, 10 Juni 2013

Rice Biterballen

Rice Biterballen ala Elzana Kitchen
Pagi-pagi mau bekelin anak sekolah, roti habis, adanya nasi, buka kulkas ada smoked beef...yuuukkks kita uprek.. jadilah snack untuk sarapan sekaligus bekal.

 Rice Biterballen

Bahan:
Nasi kira-kira 2 sendok nasi
1/4 bawang bombay, cincang
1 bawang putih, cincang
2 slice smoked beed, potong-potong kecil
1/3 wortel uk sedang, cincang
2 ruas jari keju cheddar potong dadu (untuk isian)
2 putih telur kocok lepas
Tepung panir secukupnya
Gula garam lada secukupnya
Margarin untuk menumis

Cara:
  1. Tumis bawang sampai harum
  2. Masukkan wortel, smoked beef, beri garam gula n lada
  3. Masukkan ke nasi, campur rata
  4. Ambil sekepal, padatkan dan bentuk bulat, isi dengan keju
  5. Celup telur, panir
  6. Goreng hingga matang

Senin, 03 Juni 2013

Egg in Bread with cheese for Breakfast

Amat sangat mudah dan mengandung nutrisi sangat mencukupi sebagai pengisi perut hingga siang hari. Sebaiknya gunakan roti gandum agar selain lebih sehat juga tidak kempes saat di panggang.

Bahan:
1 sdm margarin (aku pakai forvita)
2 roti tawar gandum
2 telur ukuran sedang
2 keju cheddar slice (aku pakai prochiz)
Garam, Lada bubuk

Cara:
  1. Panaskan teflon di api kecil sambil sobek roti (bolongin) di tengah. Pakai cetakan lebih bagus, tapi aku pakai tangan saja.
  2. Oleskan margarin ke teflon
  3. Taruh roti di teflon, pecahkan telur ke bagian tengah, beri garam dan lada secukupnya 
  4. Beri keju slice di atas telur
  5. Balik sebentar hingga keju kecoklatan dan harum
  6. Angkat sajikan dengan saus tomat
Note: Tingkat kematangan telur sesuai selera ya!

Jumat, 10 Mei 2013

Kelahiran anak ketiga!

Dec 3, 2012, dengan berat 4.25 kg, partus spontan (normal), lahir anak ketiga kami, "Farhana Ghayda" (Hana)... Welcome to the world princess!

Belajar dari pengalaman melahirkan Awza (anak kedua), aku berusaha untuk tidak menyepelekan persiapan kelahiran anak ketiga ini. Apalagi adanya rumor hantu a.k.a menakutkan, bahwa melahirkan anak ketiga adalah paling sakit di antara anak-anak sebelumnya. Ahhh, aku sih tidak percaya rumor itu karena bagiku, tiap persalinan adalah ujian setiap wanita. Kalau enak dan mudah, bukan persalinan namanya

Aku ikut senam setelah kehamilan menginjak usia  6 bulan secara rutin. Kurang lebih 10 kali aku ikut kelas senam ini, demi mendapatkan gift dari Rumah Sakit kelancaran persalinan kelak. Mungkin sebagian Moms, "Ahhh, kagak ikut begituan gw mah mbrojol mbrojol ajahhh!!" Bagiku, ikut kelas senam hamil ini amat sangat penting, mau persalinan pertama kek atau bahkan kesebelas karena resiko dan penyulit persalinan tiap kehamilan itu berbeda dan biasanya meningkat seiring meningkatnya usia sang bunda. Buktinya, saat melahirkan anak pertama... sakit... anak kedua.... alhamdulillah lebih sakit... dan ketiga... memang tambah sakit hehehe! Apalagi anak keempat dan seterusnya ya..?! (Whaattt?! Masih mau lagi???! - saya tuliskan apa yang ada di benak pembaca deh.. hehehe!). Gambar disamping adalah ilustrasi yang aku dapat dari beberapa display picture temen, jadi tidak tahu sumber aslinya. Yang tahu please let me know, biar aku cantumkan.

Di sesi senam hamil yang paling penting adalah latihan mengatur napas. Kata Bidan,"Akan sangat berbeda antara Ibu yang pernah ikut senam atau yang tidak pernah senam atau latihan napas!"  Yaah, meski sebagian besar, saat praktek (bersalin), apa yang dilatihkan sebagian menguap dan terlupa oleh sakitnya kontraksi.

Kontrol kehamilan pun aku ke dua tempat, RSMK dan  Bidan terdekat. Ke bidan biasanya kalau untuk cek tekanan darah, posisi janin, ataupun keluhan-keluhan ringan, dan terutama cek buka-an sebelum ke RS.

Saat buka-an pertama, cepat-cepat kita meluncur ke RS dan ternyata buka-an amat sangat lambaaan, dan ini pun dialami ibu-ibu yang nyaris bersamaan HPL nya. Bahkan ada teman senam juga yang sudah 24 jam di RS, buka-an masih di angka 1, kontraksi sudah per menit...! Di sekitar area persalinan, sekitar 7 bumil berseliweran, jalan-jalan memegang pinggang, ada yang ditemani ada yang tidak, hebatnya, beberapa masih sempat bertegur sapa dan menanyakan kondisi masing-masing. Ruaaarr biasaaa....saat kontraksi pun masih bergosip... juga saling mendoakan....Hidup Moms...!!

Dan, satu persatu kami masuk ruang persalinan dan saat aku masuk, ruang bersalin full, bahkan ruang cadangan pun penuhhhh... Bidan dan suster berseliweran kontrol dan menenangkan para bumil yang saling jejeritan. That was really horror scene ever! Dan mungkin karena anak ketiga, aku rada dicuekin...haha!

Dokter datang dan bukaan masih tertahan di 6. Dengan santai dokter berkata,"Mau cepet atau lambat prosesnya?" Daku pun menjawab,"Sakit semua kan Dok?! Cepet sajah!" Ketuban dipecahin paksa oleh dokter, disuntik induksi dan suntikan lain yang tidak ingat apalagi . Salah mengejan pun terjadi berkali-kali (worse then previous partus!) saking luar biasa sakitnya.

And finally, all the pains were paid off...seeing her completely delivered.... Alhamdulillah....

Mas atau Kakak?!

Awalnya Alel diberi pilihan antara "Kakak" atau "Mas" sebagai sebutan oleh adiknya. Dia memilih "KAKAK". Dari Awza lahir hingga ia bisa mengucapkan sepatah dua patah kata, kita latih agar bisa mengucapkan Kakak. Hasilnya adalah "Atak"... atau "Tatak". Ituuu terus hingga beberapa minggu.

Satu sore kita main di depan rumah, ada Mas Kiki (usianya di bawah Alel). Awza tiba-tiba bisa bicara "Mas Iki..."

Alel pun sewot, dan pulangnya, ia instruksi ke kami, "Mulai sekarang, aku mau dipanggil MAS!"

Oke lahhhh...