Minggu, 28 Maret 2010

Tidak Berdua

Kakak sudah belajar berhitung sampai 20. Anak yang lain mungkin sudah sampai 100... Tapi Mamanya tidak mau maksa, biarlah sambil jalan saja, sedikit demi sedikit... 

Dia juga kami ajari hitung-hitungan yang sering ditemui di keseharian. Misal kalau kita ada 4 orang dia sudah bisa mengatakan : "Kita berEMPAT sedang makan..."

Tadi siang Kakak menunggu Om Anto yang katanya akan datang ambil tekwan dengan Embah Kakung. Kakak sudah bilang : "Nanti Embah datang berDUA sama Om."

Begitu terdengar ada tamu, Kakak langsung mengecek, dan tiba-tiba lari balik ke kamar.

K : "Ma, Embah tidak datang berdua loh..."
M : "Embah emang sama siapa saja?" (kirain lebih dari dua orang gitu...)
K : "Enggak, Embah datang berSATU...!" (hehehe)

Sepeda Baru

Kakak kadang suka menunjukkan ke orang lain setiap memiliki barang-barang baru. Setiap punya mainan baru pasti caper, bahkan sebelum dibelikan pun sudah woro-woro. Ini muncul semenjak dia sekolah (looohh...!). Salah satu sisi negatif menyekolahkan saat masih amat dini, sang anak gampang sekali copy paste perilaku anak lain, baik yang positif maupun negatif.

Seperti waktu kami membeli sepeda baru, kakak sudah diwanti-wanti agar "jangan bilang ke orang-orang ya Kak... nggak bagus..itu namanya pamer...". Kakak hanya mengangguk.

Sore, saat Kakak ketemu Bude Dian, Kakak tidak ada suara nya soal sepeda. Biasanya langsung teriak : "Bude, sepedaku baru doonkkk!!" (bangga mode on). Hemm... Kakak nurut nih....(Yess!).

Tiba-tiba...

K : "Bude, punya ban nggak?"
B : "Nggak, emang kenapa?" 
K : "Nanti kalau ban sepeda baruku copot, aku pinjem ban Bude ya...!" (nah looo, ban sepeda mo diganti ban Livina tah?)

Kakak lanjut...

K : "Bude punya pompa ban?"
B : "Enggak..."
K : "Nanti kalau ban sepeda baruku bocor, aku mau pinjem pompanya..." (hemmmm)

M : ???!!!

Brokus Coklat Duo

Masih belum bosan dengan Brokus daripada bropang yang bener-bener bantat (ndeso!). Kali ini spesial request dari Mamanya Mas Rizky (Jeng Rina) yang pengen belajar buat cake kukus, pokoke anti oven hehe. OK lah, brokus coklat saja.

Mas Rizky ini usianya sepantaran dengan Alel, lebih tua 3 bulan tepatnya. Berhubung kita keturunan Jawa, jadi garis keluarga yang lebih tua ya kita tuakan, meski usianya jauh di bawah. Jeng Rina ini sebenernya masih imut -baik postur maupun usia- dibanding aku. Alel seharusnya memanggil dia dengan sebutan Bude, tapi Alel protes, "Bude kok kecil!", akhirnya dia manggil Jeng Rina dengan Mbak, dan manggil Mas Rizky (anak Jeng Rina) dengan Mas... Yo wis lah... Nah, kalau manggil Putut (Adiknya Jeng Rina), malah Alel mau manggil Om... Yo wis... (lagi).

Yang namanya anak-anak, awal ketemu mereka berpelukan.... maksimal 30 menit akur-nya... selanjutnya berebut. Apa saja yang dipegang salah satu, yang lain pengen...begituuuu terusss sampai jelang mereka pamit.

Kita buat brokus hanya dua loyang karena keterbatasan bahan. Rencana awal satu diberi topping sprinkle, satu chocochips. Tapi takut si duo itu rebutan, akhirnya toppingnya dibuat kembar, separo sprinkle, separo chochochips heheh...
Hm... enak....empuk... aku hanya makan satu slice, sisanya nggak tahu siapa yang habisin... (satu slice tapi yang gede hahah).

Resep komplitnya disini yah.

Sabtu, 27 Maret 2010

Asinan ala Kakak

Kamis sore jelang Magrib...

K : "Ma... Aku nanti malam mau asinan ya?"
M : "Asinan..? Sayur apa buah?" (Pernah sih buat asinan buah.. tapi boro2 kakak makan, liat warna merah kuah nya saja Kakak takut pedesnya..!)

K : "Enggak... asinan yang di masjid..."
M : "Asinan apaan tuh, buah apa sayuran isinya?"
K : "Hih.. makanya Mama sering ke masjid donk..biar tahu asinan..! (sewot mode on)
M : ???!!!

M : "Kalau perempuan sholatnya di rumah aja Kak" (ngeles yang bener)
K : "Loohh... ibuk2 juga banyak kok yang sholat di masjid..."
M : "Iya iya..." (nyerah aja lah)

Pas Magrib tiba, Kakak dijemput Mas Ridwan

R : "Bude, nanti Alel boleh nggak ikut yasinan di Masjid...?"


Ealahh... yasinan tohh....

Mas Ridwan ini manggil Mama Bude, meski sudah dibilangin Bulik apa Tante saja... tapi teteuup ndak mau... ya wis lahh terima nasib... meski umurku jauuhh dibawah ibunya Mas Ridwan..

Selasa, 16 Maret 2010

Klappertart Dek Lia

Hari Senin Dek Lia ultah yang ketiga.  Kakak dikirimin sekotak pizza dan  berhubung tidak bisa memberikan kado, akhirnya ya hanya memberikan makanan saja dech. Kakak minta dibuatkan Klappertart, sekalian dibagi dua, yang kecil untuk Dek Lia, karena sekeluarga kan langsing tuh.... Kita yang sepinggan besar hihi...

Semalat ulang tahun buat Adek Lia, semoga jadi anak pinter, sehat selalu dan jadi kebanggaan ortu, amiinn..

Bunda Adek Lia sms : "Makasih ya... enak banget, tekwan kemarin yang dikirim juga enak banget.."

Hari Sabtu kita juga buat tekwan, sayang tidak didokumentasikan. Rasanya tidak kalah dengan yang dibuat abang tekwan langganan kita di Raflesia. Lain kali pangen buat lagi sekaligus sharing resepnya.

Minggu, 14 Maret 2010

Kenyang

Tadi malam Kakak ikut arisan khusus untuk warga gang enam. Kita masih ikut arisan meski sudah pindah ke gang tiga. Arisan ini sebenarnya sekedar ajang silaturahmi, wong uang arisannya hanya 25 ribu per KK. Dan yang terpenting, ajang makan bersama... Kadang makan berat, kadang sekedar camilan buatan para nyonyah yang kejatah untuk membuat hidangan. Ibu2 yang males atau tidak sempat membuat sendiri ya beli atau ikut iuran konsumsi saja. Yang penting 3 eNG : NGumpul, Ngobrol dan NGerumpi (yang terakhir ini wajib buat para ibu hihi...).

Arisan biasanya dimulai jam 8.30 malam dan selesainya sesuai mood peserta. Bapak2 sih bisa lewat tengah malam kalau lagi bahas topik yang menarik, dari politik hingga dewi persik....Kalau ibu2 yang setia kadang ikut menemani suaminya, bikin kelompok sendiri asyik dengan topik yang tidak kalah menarik... dari dewi persik hingga politik... hehe, sama ya?! Ya beda lahh... topik infotainment porsinya lebih 90 persen... pokoknya kupas tuntas... hehe...

Jam 10.30 malam Kakak kelihatan masih pengen main dengan temen2nya meski matanya sudah merah.

K : "Mama nggak pulang?"
M : "Sebentar lagi selesai kok... Mama habisin ketan dulu ya.."

Sepuluh menit kemudian..Kakak berlari ke arah Mama sambil teriak kencang
K : "Mama sudah kenyang belum...???!!"
M : "Emang kenapa?"
K : "Kalau sudah kenyang pulang ya..?!! (dengan lantangnya)
Dan para bude pun terkikik ceria, sementara Mama tetep makan sambil menahan malu.. (dikit sehhh)

M : "nTar lagi ya.. belum mbungkus... (sekalian dah nutupin malu)

Eh beneran, pulangnya kita dibungkusin snack lumayan banyak heheh... Sudah pada maklum kali ya, sekeluarga yang berukuran sedikit over size butuh extra jatah.... (masak dikit sih Buu...??! hihi...)

Jumat, 12 Maret 2010

Pastel Tutup isi Ayam Cincang

Sabtu lalu Mama dan Kakak mampir ke Gramedia, Kakak beli buku Gajah... (as usual), sementara Mama beli buku resep Pastel Tutup by  Dewi Priyatni.

Begitu buku sudah di tangan, niat sudah menggebu (jiaah) untuk uji coba resep, tapi apa daya, terbentur tidak adanya jamur kuping. Nunggu Ayah untuk minta anterin ke Giant atau C4 kok pulangnya malam teruss... Saking tidak sabarnya, akhirnya minta Abang Ojeg langganan Kakak sekolah untuk nganterin beli itu kuping... eh jamur... ke Giant di Pondok Timur.... Giant yang cukup kecil... (??!)

Niat dalam hati, pokoknya hanya jamur sajah n buah! Yang masuk trolly ada tissue, sabun, detergen, tool box, etc..etc... Jamurnya sih dapet, 1 pak harga 8ribuan, Begitu bayar kok jadi 170 ribu yaks...?!  Terus buahnya malah nggak jadi beli.. hiks.

Baru hari ini praktek buat Pastel. Pilih yang gampang dulu, Pastel Tutup isi Ayam Cincang... Jadinya satu pinggan sedang + 5 cup kotak untuk jatah Kakak. Begitu mau masuk oven, laahh... lupa nggak pake telur rebus iris... arrgh...  

Yo wis lah.... telur rebus nya diskip dulu.....

Enak juga rasanya, tapi si Embak lebih suka yang Mashed Potatoes, kalau aku sih suka yang ini, rasanya lebih light susunya dan tanpa keju. Owalah... si Embak lebih bule ternyata dibandingkan daku hehehe.

Resepnya menyusul ya, lagi malas ngetik resep... (kebiasaan copas ya buu? hehe).

(Foto pake HP Nokia jadul)

Kamis, 11 Maret 2010

Dut..Dut..

Selesai makan, perut kakak kelihatan endut...

M : "Dut...dut... perut endut...!" (sambil nowel perut Kakak)

Gantian Kakak nowel perut Mama sambil berkata:

K : "Mil...mil...!"
M : " Apa tuh?"
K : "Perut Hamil..!"
M : "Mama kan nggak hamil lagi... kan adeknya sudah lahir...!" (gak terima mode on)
K : "Tapi kok masih kayak hamil... ada dedeknya lagi ya Ma..?!"

Auk aahhh...

Tukang Sampah....

Kata koordinator gang urusan arisan dan persampahan (ada toh?) tukang sampah lagi ngadat, alhasil satu minggu lebih sampah-sampah satu RT tidak diangkut dan dibuang. Dibuang atau tidak, mungkin hampir 100% warga tidak akan peduli, mau dibuang ke bawah jembatan kek, pinggir sungai kek, lahan kosong kek -meski dilengkapi tulisan "Hanya anj*ng yang buang sampah disini!!!"- yang penting sampah-sampah diambil dan sekitar rumah bebas dari bau tidak sedap itu.

Andaikan aku jadi IBU RT....

Hanya dengan digaji 400 ribu per bulan/gang, berapa sih gaji total Tukang Angkut Sampah? Asumsikan ia hanya bisa melayani 3 gang, maka ia hanya akan mendapat gaji 1.2 juta, sedikit diatas UMR. Sayang sekali, jasa para tukang sampah saat ini tidak diimbangi dengan harga layak. Andaikan aku jadi IBU RT (dan kaya!) gajimu pasti aku naikkan minimal 3x lipat Pak! Aku akan menaikkan iuran khusus sampah dilihat dari kendaraan yang dipunyai tiap rumah. Iuran untuk keamanan dan kebersihan saat ini 25 Ribu/bulan/rumah. Andaikan aku IBU RT nya, aku akan buat iuran berjenjang, misal keluarga dengan 1 kendaraan 1x iuran, 2 kendaraan 2x iuran dst..dst..

Uang segitu pasti enteng kan? Kalau tidak mau ya silahkan buang sampah sendiri...? Ku jamin, si Bapak tidak akan ngadat lagi hehehe...

Membaca artikel disini, disini dan disini,  sungguh miris... andaikan setiap KK mengolah sampah organik masing-masing, bayangkan 70% sampah akan tereduksi ....!! Tidak sulit kok... baca disini

Senin, 08 Maret 2010

Smoke Beef Risoles

Tiba-tiba ingat masih ada smoke beef di freezer. Daripada terbuang percuma mending dibuang ke perut deh hehe...Tadi malam uprek sendiri di dapur membuat risole dan rencana untuk  digoreng pagi ini. 

Telur rebusnya sisa satu, sedangkan kulitnya tersisa hanya 2 lembar, telur aku belah jadi dua dan jadilah dua risole ukuran super duper jumbo.

Ini snack yang yummy dengan gurih smoke beef dan keju serta potongan telur rebus. Makan 2 potong pagi hari sampai jam 11 siang juga belum berasa lapar lagi. Risole yang jumbo umtuk yang berbadan jumbo ya... jadi hanya boleh dimakan oleh Ayah dan Mama...hihi...

Resep aslinya disini ya.

Kamis, 04 Maret 2010

Martabak

Malam-malam gini, habis hujan kok kepengin nyemil. Ayah dan Kakak akhirnya keluar membeli Martabak "Alim". Kakak doyan banged tuh...

Begitu pulang, maksud hati ingin menyerbu cemilan itu, ternyata Kakak hanya memberi seorang sepotong...

K : "Embak satu ya... Mama juga satu ajah...!"

Gak papa lah... ambil setangkup yang paling besar toh juga cukup... 

K : "Itu duaaaa.... satu ajahhh...!!" (Medit mode on)

Penonton kecewa...

Si Kakak habis makan satu potong, ternyata minta disuapin lagi sama Ayah sampai habis 3 setengah potong! 

A : "Kok Kakak makannya banyak?"
K : "Biar sisa martabak-nya nanti bisa muat ke kotak kuenya Yah! (nyam..nyam...kunyah kunyah)

Maksudnya disimpan buat esok hari...

K :" Kalau nggak dimakan Kakak, nanti nggak muat loh!" (nyam..nyam...kunyah kunyah)

Sing tuwek ngalaahhhh... (Red: Yang tua ngalah)



Kosakata Baru

Si Kakak tadi pagi bertanya:

K : "Geranutan apa sih Ma?"
M : "Apa tuh?"
K : "Ya Geranutan, masak nggak tahu sih?"
M : "Nggak tahu ahh Kak..."

Mama juga sedang tidak konsen, karena lagi makein baju Adek bayi yang baru selesai dimandikan Embak.

Sore tadi  Kakak menyanyikan lagu dengan semangat 45.

K : "Geranutan...hatiku Geranutan...!" (Maaf ya mBak Sherina, liriknya diobrak-abrik sama si Kakak)
M : ???!!!


Tibake yang dimaksud adalah Geregetan toohhhh?
Begitu diberi tahu yang benar, si Kakak ngeyel, "Enakan Geranutan ahh..!"
Yo wis lahh....