Tahun ajaran Sekolah Dasar dimulai 6 bulan lagi. Masih lama. Sebenarnya sudah diniatkan untuk sedikit cuek, toh di sekitar kami banyak SD yang bertebaran, masak sih satupun nggak ada yang nerima Alel… Tapi Ibu-Ibu teman Alel kok sudah heboh dan sibuk mencari-cari sekolah, akhirnya latah juga jadinya. # Ibu yang labil..
Di sekolah Alel yang sekarang pun, formulir pendaftaran SD sudah bisa di pesan. Alel dari Play Group hingga TK B di TK XX. Sebenarnya melanjutkan SD di sini pun tidak jadi masalah buatku, namun atas beberapa pertimbangan, terutama inkonsistensi dalam pemberian informasi dari sekolah ke wali murid, Sekolah XX akan menjadi opsi terakhirku.
Pernah ada selebaran saat anak-anak akan visit ke IPB, di selebaran informasi dituliskan setiap anak mendapat satu kursi. Kenyataannya 3 kursi untuk 4 anak! kemudian anak-anak dibiarkan berdiri di sekeliling kolam tanpa pagar pengaman, dan kedalaman sekitar 3 meter (info dari mahasiswi). Aku bolak-balik mencemaskan keselamatan anak, tapi ternyata Ibu-ibu lain pada cuek… Jikalau ada satu anak yang nyemplung, siapa yang bertanggung jawab..?!
Tahun lalu, sewaktu melanjutkan ke TK B, TU pernah mengatakan jika nanti masuk SD, bebas uang formulir dlsb. Saat di cross check beberapa minggu lalu, informasinya, biaya formulir dipotong dari keseluruhan pembayaran uang masuk sekolah kelak, jadi teteup harus bayar dulu.... Tak berapa lama, muncul selebaran, bahwa free formulir hanya untuk anak-anak yang mendapat juara pada waktu mengikuti lomba saat open house sekolah November lalu. What…???
Selain itu saat pengambilan raport, uang SPP untuk bulan depan harus dilunasi saat itu juga, dengan alasan saat masuk seusai liburan, batas pembayaran SPP sudah lewat (tgl 10), jadi harus dilunasi saat itu juga atau raport tidak bisa diambil..! whaatttt…??? Aku yang pada waktu itu tidak bawa uang untuk bayar SPP (bulan depan), terpaksa cari ATM terdekat (yang ternyata agak jauh), kemudian kembali lagi ke sekolah, menyelesaika admin barulah Raport Alel di tangan…. Wahai pemilik sekolah, Anda takut kami tiba-tiba menghilang tanpa bayar SPP ya Bu?
Aku putusnya untuk mencari sekolah lain deh…
SDIT AH, kata tetangga cukup bagus, namun pengalaman tetangga yang lain, saat penerimaan Raport dan Lebaran, kita harus menyediakan amplop atau parcel yang “layak”. Hm… nggak deh. Sudah biaya sekolah mahal, masih ditambah hal-hal seperti itu hanya akan membebani kami kelak. Aku ingin anakku dididik sesuai haknya sebagai anak didik, sama dengan anak-anak lain, tanpa dipandang berapa jumlah rupiah dalam amplop atau parcel nya… Buang Coret SDIT XX dari daftar.
SDIT AT, reputasi di Bekasi Timur sangat bagus, sebagus uang masuknya heheh.. Kita juga sudah survey saat open house, kelihatannya bagus. Anak teman Ayah, yang waktu TK Audzubillah nakalnya, begitu SD, menjadi sangat sopan, kalem, pokonya manner banget deh…! Guru-gurunya juga sangat ramah, welcome, dan berasa adem aja saat di lingkungan sekolah… Masuk dalam list… plus putar otak cari tambahan dana untuk awal sekolah kelak..
SDIT TF, sekolah alam, lumayan baru, dan jika Alel masuk sana, Alel akan menjadi angkatan kedua. Sekolah dengan nuansa menyatu dengan alam. Ruang belajar terbuka, sangat rindang, dan anak2 diajak terjun langsung dalam kegiatan outdoor. Misal beternak, bertanam, dll. Jargon yang diusung, FUN TEACHING. Bahwa setiap pembelajaran diberikan dengan FUN.. Biaya juga tidak mahal, tapi agak jauh dari rumah…. Tapi Alel sangat berminat disini, karena ada fasilitas Flying Fox di belakang sekolah… Masuk dalam list…
SD RSBI dekat rumah. Info dari tetangga, meski jargon yang dibawa adalah Sekolah Bertarif Bertaraf Internasional, ternyata resource pengajarnya ada yang belum siap… tapi jika Alel masuk disana, cukup jalan kaki saja ke sekolah. Hm… Ku coba masukkan dalam list…
That’s it..! 3 is more than enough…