Minggu, 05 Februari 2012

Mulai Cari Sekolah

Tahun ajaran Sekolah Dasar dimulai 6 bulan lagi. Masih lama. Sebenarnya sudah diniatkan untuk sedikit cuek, toh di sekitar kami banyak SD yang bertebaran, masak sih satupun nggak ada yang nerima Alel… Tapi Ibu-Ibu teman Alel kok sudah heboh dan sibuk mencari-cari sekolah, akhirnya latah juga jadinya. # Ibu yang labil..

Di sekolah Alel yang sekarang pun, formulir pendaftaran SD sudah bisa di pesan. Alel dari Play Group hingga TK B di TK XX. Sebenarnya melanjutkan SD di sini pun tidak jadi masalah buatku, namun atas beberapa pertimbangan,  terutama inkonsistensi dalam pemberian informasi dari sekolah ke wali murid, Sekolah XX akan menjadi opsi terakhirku.

Pernah ada selebaran saat anak-anak akan visit ke IPB, di selebaran informasi dituliskan setiap anak mendapat satu kursi. Kenyataannya 3 kursi untuk 4 anak! kemudian anak-anak dibiarkan berdiri di sekeliling kolam tanpa pagar pengaman, dan kedalaman sekitar 3 meter (info dari mahasiswi). Aku bolak-balik mencemaskan keselamatan anak, tapi ternyata Ibu-ibu lain pada cuek… Jikalau ada satu anak yang nyemplung, siapa yang bertanggung jawab..?!

Tahun lalu, sewaktu melanjutkan ke TK B, TU pernah mengatakan jika nanti masuk SD, bebas uang formulir dlsb. Saat di cross check beberapa minggu lalu, informasinya, biaya formulir dipotong dari keseluruhan pembayaran uang masuk sekolah kelak, jadi teteup harus bayar dulu.... Tak berapa lama, muncul selebaran, bahwa free formulir hanya untuk anak-anak yang mendapat juara pada waktu mengikuti lomba saat open house sekolah November lalu. What…???

Selain itu saat pengambilan raport, uang SPP untuk bulan depan harus dilunasi saat itu juga, dengan alasan saat masuk seusai liburan, batas pembayaran SPP sudah lewat (tgl 10), jadi harus dilunasi saat itu juga atau raport tidak bisa diambil..! whaatttt…??? Aku yang pada waktu itu tidak bawa uang untuk bayar SPP (bulan depan), terpaksa cari ATM terdekat (yang ternyata agak jauh), kemudian kembali lagi ke sekolah, menyelesaika admin barulah Raport Alel di tangan…. Wahai pemilik sekolah, Anda takut kami tiba-tiba menghilang tanpa bayar SPP ya Bu?

Aku putusnya untuk mencari sekolah lain deh…

SDIT AH, kata tetangga cukup bagus, namun pengalaman tetangga yang lain, saat penerimaan Raport dan Lebaran, kita harus menyediakan amplop atau parcel yang “layak”. Hm… nggak deh. Sudah biaya sekolah mahal, masih ditambah hal-hal seperti itu hanya akan membebani kami kelak. Aku ingin anakku dididik sesuai haknya sebagai anak didik, sama dengan anak-anak lain, tanpa dipandang berapa jumlah rupiah dalam amplop atau parcel nya… Buang Coret SDIT XX dari daftar.

SDIT AT, reputasi di Bekasi Timur sangat bagus, sebagus uang masuknya heheh.. Kita juga sudah survey saat open house, kelihatannya bagus. Anak teman Ayah, yang waktu TK Audzubillah nakalnya, begitu SD, menjadi sangat sopan, kalem, pokonya manner banget deh…! Guru-gurunya juga sangat ramah, welcome, dan berasa adem aja saat di lingkungan sekolah… Masuk dalam list… plus putar otak cari tambahan dana untuk awal sekolah kelak..

SDIT TF, sekolah alam, lumayan baru, dan jika Alel masuk sana, Alel akan menjadi angkatan kedua. Sekolah dengan nuansa menyatu dengan alam. Ruang belajar terbuka, sangat rindang, dan anak2 diajak terjun langsung dalam kegiatan outdoor. Misal beternak, bertanam, dll. Jargon yang diusung, FUN TEACHING. Bahwa setiap pembelajaran diberikan dengan FUN.. Biaya juga tidak mahal, tapi agak jauh dari rumah…. Tapi Alel sangat berminat disini, karena ada fasilitas Flying Fox di belakang sekolah… Masuk dalam list…

SD RSBI dekat rumah. Info dari tetangga, meski jargon yang dibawa adalah Sekolah Bertarif Bertaraf Internasional, ternyata resource pengajarnya ada yang belum siap… tapi jika Alel masuk disana, cukup jalan kaki saja ke sekolah. Hm… Ku coba masukkan dalam list…

That’s it..! 3 is more than enough…

Ini Punya Dedek!


Apa saja yang Kakak lakukan, si Adik juga akan menirukan. Seringkali mencapai taraf mengganggu Kakaknya. Kakak baca buku, Adik sering merebut buku sambil berkata, “Ini Buku Dedek”
Kakak mewarnai, pensil warna pun diambil, “Ini punya Dedek..” Setiap ada pertanyaan, “Punya siapa nih…?” Serta merta Adik akan menjawab,”Punya Dedek…!”

Suatu sore, saat nonton tivi, tiba-tiba Kakak kentut.

Mama:”Kentut sapa tuh…?”
Kakak dan Adik berbarengan
Kakak :”Aku Ma.. Maaf…”
Adik:”Punya Dedek…”
Kakak:”Kentut Kakak Dik…”
Adik:”Entut Dedek!”
Kakak: “Kakaaak…” (Ngeledek)
Adik:”Entut Dedeeeeekkkk….” (Jerit dan nangis)

Mama:”Ya sudah, punya dua-duanya!”

Kuhanya bisa menyesal menanyakannya…

Astagfirullah

Berkata yang tidak semestinya apalagi mengumpat, di depan anak, tabu kan ya Moms/Dads? Kami ajarkan ke Alel, semisal kita berkata atau melakukan perbuatan tidak pantas atau tanpa sengaja lidah kita keseleo sehingga keluar ucapan yang tidak pantas, kita harus Istigfar (mengucapkan “Astagfirullah” yang artinya memohon ampun kepada Allah SWT).

Beberapa kata yang kami daftar sebagai perkataan tidak patut, atau kalau Alel menyebutnya perkataan “jorok”, antara lain, “Oon lu, Kurang Ajar, Dodol lu, Bod*h, Gobl*k, Dasar lu, Cemen, B*go, Anj*ng”, dan lain sebagainya. Kenapa hewan juga aku masukkan, karena kadangkala di sinetron atau film yang diputar di tivi ada ucapan tak patut tadi. Kami sih tidak pernah nonton sinetron, namun kadangkala saat memilih channel tivi, tanpa sengaja kan kepencet  tuh adegan-adegan tak patut…. (Ah masyaaakkk…? Kepencet kok se jam…).

Bukan sinetron pun, pernah suatu saat kami mendengar ucapan kebun binatang itu keluar dari seorang ibu muda yang awalnya kelihatan manis, namun tak jadi manis karena ucapannya tak semanis raut mukanya. Hanya gara-gara motor si Ibu Tak Manis itu kesenggol pengendara motor lain, padahal jelas-jelas si Ibu Tak Manis itu yang salah, dan segala hewan kebun binatang pun keluar dari bibir si Ibu Tak Manis tadi. Astagfirullah Buu…!

Kronologi “Dasar lu, Bego lu, Oon lu” aku masukkan dalam daftar, karena kami punya tetangga asli Betawi yang dalam keseharian bahkan untuk hal yang lucu pun sangat biasa bagi mereka untuk sekedar keceplosan kata-kata tadi. Saat si Emak berbuat hal konyol atau lucu, tak jarang si anak pun tak sungkan untuk meledek si Emak dengan mengatakan, “Oon ih si Emak…!” Oh my God…Dan sang Emakpun tak marah, malah senyum atau balas meledek… Oh my Gooowwd..! #lagi sambil tepok jidat. Ini tidak mengeneralisasi bahwa orang Betawi seperti itu, aku hanya mencontohkan tetanggaku yang asli Betawi lho yaaa…

Jadi semisal ada temen sekolah Alel yang berbicara “jorok” (bahasanya Alel), Alel pun menceritakannya begini:
A :”Ma, temenku tadi ada yang omong jorok…”
M: “Omong apa?”
A: “Gini nih.. Maap ya.. Bego lu.. Astagfirullah…”
M: “Oh, jangan ditiru ya Kak…!”
A: “Iya…”

Setiap omong jorok dan berbohong, pokoknya HARUS Istifgar… titik!
Sewaktu kita mudik lebaran Agustus lalu, di mobil Alel asyik menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Mungkin efek bulan Agustus, atau latah karena B-Channel aktif memutar lagu itu, atau memang jiwa patriot anakku lagi tumbuh.. entahlah… eh tapi yang terakhir sepertinya tak mungkin…! Ditengah-tengah menyanyikan lagu, kadang Alel Istigfar.. dan itu berulang-ulang. Tak ada satupun dari kami yang memperhatikan karena kecapekan. Tapi lama-lama risih juga, karena sangat aneh kan, menyanyikan lagu nasional diselingi Istigfar…? Atau coba deh, membayangkan shalawat diselingi “MERDEKA..” kan geli tuh kuping…?


Ayah: “Kenapa Istigfar Kak..?”
Alel: “Kan ada kata-kata jorok di lagu nya..?”
Ayah: “Nggak ada ahh…”
Alel: “Ada kok..!” (ngeyel)
Ayah: “Yang mananya sih..?”
Alel: “Yang ini nih… Pancasila DASAR Negara… Astagfirullah…!”
#Ngakak guling-guling….

Nonton bola tanpa misuh bukan Arek Suroboyo namanya. GOBL*K, JANC*K, dan lain sebagainya adalah luapan ekspresi kejengkelan mereka jika permainan tidak sesuai harapan mereka, dan bagi mereka itu wajar. Jadi Ayah yang notabene Arek Suroboyo harus nrimo jikalau tiba-tiba Alel maksa si Ayah untuk istigfar di tengah keasyikan nonton bola… #Jempol untuk Alel..

Selain perkataan “Jorok” tadi, ada beberapa hal yang kami harus istigfar, yaitu berbohong, meski bohong untuk bercanda. Misal, Alel menyembunyikan mainan dan mengerjai Mamanya atau Embak untuk nyari, Alel harus istigfar 10x!  Aku juga pernah dihukum istigfar 10x, hanya gara-gara Alel minta beli mainan, dan aku berkata, “Nggak ada uang Kak…!”. Tiba-tiba Alel memaksa melihat isi dompet dan memang ada beberapa rupiah disana, “Mama bohong, katanya nggak ada uang, ternyata ADA…! Ayo buruan Mama Istigfar…!”. “Kan uangnya nggak cukup Kak…!” Aku coba berkilah. Alel pun nyerocos,”Tetep aja ada uang di dompet, harusnya Mama bilangnya UANGNYA NGGAK CUKUP, bukannya NGGAK PUNYA UANG…!” Orang tua sekarang harus konsisten booo, harus rela dihukum anak 5 tahun…! Yiukkk marreee… Istigfar 10x…

Suatu pagi, Alel tiba-tiba Istigfar dan minta aku hitungin hingga kurang lebih 50 kali.
Mama :”Kenapa Kak, tadi bohong ya…?”
Alel:”Enggak kok..!”
Mama:”Terus kenapa Istigfar…?”
Alel:”Emm… nanti kalo aku nakal atau pura-pura bohong lagi sampai 5x, biar nggak usah istigfar lagi ya Ma…?”
Mama:???!@@!@

Owalah… nabung kok Istigfar… !

Minggu, 01 Januari 2012

Ultah Kedua Adek

28 Desember, Adek menginjak usia 2 tahun. Kami tidak merencanakan perayaan apapun, toh si Adek juga protes. Ya iya lah Bu, anak 2 tahun bisa minta apa sih? Kami harus mulai mengencangkan ikat pinggang, karena tahun depan Kakak Alel akan masuk Sekolah Dasar. 

Kami membuat homemade birthday cake sendiri dengan edible image, base nya pun hanya brownies kukus, super irit hehehe.... Adek pun bantu ikut mengocok adonan, meski sebagian berceceran kemana-mana, alhasil, hasil akhir cake nya mungkin hanya tersisa 3/4 karenanya. Supaya cantik pinggirnya dengan coklat pagar yang dicetak Alel, rapi urusan ke sekian, yang penting anak-anak senang merasa dilibatkan.
Adek sangat senang saat tiup lilin sehingga minta diulang sampai beberapa kali. Demi anak, tak apa lah capek menyanyi bolak-balik saat adegan tiup lilin diulang. Ayah dan Mamanya cuti pada hari ultah Adek dan siangnya kami sekeluarga makan siang di Pizza Hut.


Selamat ulang tahun anakku…
Perjuangan dan sakit Mama saat melahirkan 2 tahun lalu…. begitu cepat menguap melihat kelucuanmu hari demi hari. Kalau detik demi detik gak mungkin banget Nduk... secara Mamamu ini masih berstatus karyawati… Detik demi detik itu hanya ada di lagu dan puisi Nduk kalau kamu tahu… Tapi yang pasti Mama akan selalu ada untukmu… Semoga menjadi anak sholeha… mendapat perlindungan dari Allah SWT di setiap langkah-langkahmu, diteguhkan iman dan Islam-mu, diberikan kelancaran dalam pendidikan-mu kelak, diberikan kedudukan tinggi dunia dan akhirat-mu, Amin YRA.